Sidoarjo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non-Reguler 03 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah merealisasikan salah satu program unggulannya dalam bentuk pengembangan produk olahan pangan lokal berbasis potensi desa. Program tersebut berfokus pada inovasi produk rengginang labu kuning bersama mitra UMKM NIQI Food and Cake di Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Sabtu (07/06/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lokal melalui pendekatan edukatif, inovatif, dan aplikatif yang berkelanjutan. Labu kuning, sebagai komoditas pertanian yang banyak dijumpai di wilayah Jimbaran Wetan, diolah menjadi rengginang makanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dengan sentuhan baru yang lebih sehat dan menarik bagi konsumen.

“Program ini menjadi solusi kreatif bagi mitra UMKM untuk menciptakan produk unik dengan cita rasa khas, sekaligus memanfaatkan bahan lokal yang sebelumnya belum digarap maksimal,” ujar Iqbal ketua sub kelompok 1 tim KKN NR 03, dalam sesi pelatihan bersama pelaku UMKM.

Dalam proses pengembangan, mahasiswa KKN memberikan pelatihan mulai dari teknik produksi, formulasi resep yang optimal, pengemasan higienis dan menarik, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Produk rengginang labu kuning ini diharapkan tidak hanya memperluas pasar UMKM NIQI Food and Cake, tetapi juga mendorong semangat kewirausahaan berbasis desa.

Menurut Bu Ropah, pemilik NIQI Food and Cake, “Kami sangat terbantu dengan pendampingan mahasiswa KKN. Inovasi ini membuka peluang baru, dan kami sudah mulai memasarkan produk ini secara online dan di beberapa toko oleh-oleh.”

Realisasi program ini juga selaras dengan semangat kemandirian pangan lokal dan penguatan ekonomi mikro yang menjadi fokus pembangunan desa. Pemerintah Desa Jimbaran Wetan pun menyambut baik sinergi antara dunia akademik dan masyarakat ini.

Program KKN NR 03 SUB KELOMPOK 1 Untag Surabaya ini membuktikan bahwa kolaborasi aktif antara mahasiswa, UMKM, dan masyarakat desa mampu melahirkan inovasi yang berdampak nyata bagi kesejahteraan ekonomi lokal.