Puruk Cahu – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Murung Raya, Bebie, menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang saat ini mulai dirasakan di wilayah Puruk Cahu dan sekitarnya. Perubahan pola cuaca yang tidak menentu dinilai dapat menimbulkan berbagai risiko bencana, baik kekeringan maupun banjir, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan yang terjadi.

Dalam penjelasannya, Bebie mengungkapkan bahwa intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir cenderung menurun. Kondisi tersebut, apabila tidak diantisipasi dengan baik, berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Situasi ini terutama rawan terjadi di kawasan semak belukar, lahan gambut, serta wilayah yang memiliki vegetasi kering.

“Dalam kondisi seperti ini, langkah pencegahan menjadi sangat penting. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berisiko memicu kebakaran, termasuk saat membersihkan pekarangan atau membuka lahan. Kelalaian kecil saja dapat menimbulkan karhutla yang sulit dikendalikan,” ujar Bebie, Jumat (3/10).

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Barito maupun anak-anak sungainya agar tetap bersiap menghadapi perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem. Menurutnya, fenomena perubahan iklim dapat menyebabkan kondisi lingkungan berubah drastis, dari musim kering berkepanjangan menjadi curah hujan tinggi yang berpotensi memicu banjir.

“Cuaca saat ini sulit diprediksi. Hari ini kita menghadapi kekeringan, tetapi tidak menutup kemungkinan esok hari terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir. Karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting,” tambahnya.

Bebie menegaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya saat ini masih berada dalam status siaga dan telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi serta penanganan darurat apabila terjadi bencana. Meski demikian, ia menekankan bahwa upaya mitigasi bencana tidak dapat sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah.

“BPBD telah bekerja maksimal dalam memantau kondisi lapangan dan menyiapkan langkah-langkah penanganan. Namun, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan, sangat menentukan seberapa besar dampak bencana dapat diminimalisir,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk unsur swasta dan komunitas masyarakat, untuk memperkuat koordinasi dalam menghadapi potensi bencana. Langkah-langkah seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi potensi pembakaran lahan, serta meningkatkan kewaspadaan di area rawan banjir menjadi bagian penting dari usaha bersama yang harus dilakukan secara konsisten.

“Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga keselamatan bersama. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita dapat menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini dengan lebih baik,” pungkasnya.

Melalui imbauan tersebut, DPRD Murung Raya berharap agar masyarakat dapat lebih peduli terhadap kondisi lingkungan dan mampu mengambil tindakan antisipatif, sehingga potensi bencana dapat ditekan serendah mungkin. Upaya kesiapsiagaan bersama diharapkan mampu menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Puruk Cahu dan sekitarnya.