Banjarmasin – Ketua Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Kalimantan Selatan yang juga Koordinator Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. Taufik Arbain, mendorong terwujudnya kolaborasi riset luar negeri antara Himpunan Mahasiswa (HIMA) MAP, IAPA Kalsel, dan Program Studi MAP.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Coaching Clinic 2025 sekaligus Pengukuhan Pengurus HIMA MAP FISIP ULM periode 2025–2027, yang digelar pada Sabtu, 8 November 2025 di Lecture Theatre FISIP Baru ULM Banjarmasin.
“Kita harus berkolaborasi dalam pengembangan ilmu, tidak hanya di ULM saja. Tahun depan kita juga akan melaksanakan riset dan studi banding ke Malaysia,” ujar Dr. Taufik dalam sambutannya.
Rencana riset luar negeri tersebut, lanjutnya, akan dilaksanakan pada awal semester tahun 2026. Ia berharap langkah kolaboratif itu dapat membuka peluang yang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan kualitas riset serta memperkaya wawasan global di bidang administrasi publik.
“Kolaborasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing akademik, baik dalam konteks peningkatan akreditasi maupun pelaksanaan audit mutu internal (AMI),” jelasnya.
Ketua Umum HIMA MAP FISIP ULM, Kadafi Rumin, S.AN, menyambut positif rencana tersebut.
“Kami sangat menyambut baik rencana tersebut. HIMA MAP siap mendukung dan berkolaborasi demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Kegiatan Coaching Clinic 2025 kali ini mengangkat tema “Metode Penelitian Administrasi, Kebijakan Pembangunan & Penulisan Jurnal dengan AI”. Acara tersebut menghadirkan dua narasumber nasional, yakni Dr. Bevaola Kusumasari, Ph.D. (Dosen UGM dan Sekretaris Jenderal DPP IAPA) serta Ahmad Fauzi, M.Pd. (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang).
Peserta kegiatan meliputi mahasiswa S1 Administrasi Publik, mahasiswa Magister Administrasi Publik, mahasiswa S3 Studi Pembangunan ULM, serta dosen dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Selatan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi antara akademisi dan mahasiswa dalam memperkuat budaya riset serta pengembangan ilmu administrasi publik yang berorientasi global.

Tinggalkan Balasan