Palangka Raya — Menjelang pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (DPW ICDN) Kalimantan Tengah, jajaran Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ICDN mengadakan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, S.I.Kom., pada Jumat, 14 Oktober 2025, bertempat di Istana Isen Mulang.

Rombongan DPN ICDN dipimpin langsung oleh Ketua Umum Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, M.M., didampingi Sekretaris Jenderal Prof. Dr. Uras Tantulo, M.Sc., Bendahara Umum Yulius Aho, S.H., Ketua Harian Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.M., serta sejumlah pengurus DPN lainnya. Sementara itu, Gubernur hadir bersama Sekretaris Daerah Kalteng Ir. Leonard S. Ampung, M.M., M.T.

Dalam pertemuan tersebut, DPN ICDN menyampaikan rencana pelaksanaan Muswil DPW ICDN Kalteng yang akan digelar pada 8–9 Desember 2025. Agenda hari pertama adalah musyawarah dan pemilihan pengurus DPW ICDN Kalteng periode 2025–2030, sementara hari kedua dijadwalkan prosesi pelantikan pengurus baru, termasuk pelantikan DPD ICDN kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Mengingat Gubernur Kalteng merupakan salah satu Dewan Pembina ICDN, DPN ICDN menyampaikan harapan agar Gubernur dapat hadir sekaligus mengukuhkan para pengurus.

Gubernur Agustiar Sabran menyambut baik rencana tersebut. Beliau mengapresiasi upaya ICDN dalam membangun sumber daya manusia Dayak yang unggul dan menyatakan kesiapannya untuk hadir serta mengukuhkan kepengurusan ICDN Kalteng periode mendatang.

Ketua Umum ICDN, dalam kesempatan itu, juga memperkenalkan satu per satu jajaran pengurus DPN kepada Gubernur, sembari menyampaikan berbagai pemikiran strategis yang dapat menjadi kontribusi ICDN bagi pemerintah daerah. ICDN yang beranggotakan akademisi, pendidik, dan pakar dalam berbagai bidang dinilai memiliki potensi besar sebagai mitra pemerintah, misalnya dalam pengembangan SDM, pendidikan, teknologi, dan kebudayaan.

Salah satu contoh kontribusi konkret adalah Sekjen ICDN Prof. Uras Tantulo, seorang pakar sistem teknologi akuakultur yang juga merupakan Guru Besar Universitas Palangka Raya. Keahlian ini, bersama kompetensi para pengurus lainnya, dapat mendukung program-program strategis pemerintah baik secara teoritis maupun aplikatif.

Selain itu, ICDN juga memaparkan upaya pelestarian budaya melalui penyusunan Kamus Bahasa Dayak dalam lima bahasa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kamus ini menjadi bukti nyata komitmen ICDN dalam menjaga kekayaan bahasa dan budaya Dayak agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

Dalam audiensi tersebut, ICDN turut menyampaikan aspirasi terkait terbatasnya bahan ajar muatan lokal di sekolah-sekolah. DPN ICDN berharap pemerintah dapat menanggapi kebutuhan tersebut, dan ICDN menyatakan kesiapan menjadi mitra dalam pengembangan materi ajar yang relevan dengan budaya dan kearifan lokal Dayak.

Pertemuan ditutup dengan suasana hangat dan penuh kekhidmatan. Sesi foto bersama menjadi penutup rangkaian audiensi, dengan harapan persiapan Muswil DPW ICDN Kalteng dapat berjalan lancar dan menghasilkan kepemimpinan baru yang visioner untuk masa bakti 2025–2030.