Puruk Cahu – Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya, Silo, kembali menegaskan pentingnya perhatian pemerintah daerah dalam memberikan dukungan menyeluruh bagi tenaga pendidik yang bertugas di wilayah pelosok, khususnya di Kalimantan Tengah. Menurutnya, keberadaan para pendidik di daerah terpencil memiliki nilai strategis dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui layanan pendidikan dasar.
Dalam keterangan resminya pada Senin (3/11), Silo menjelaskan bahwa tenaga pendidik yang bertugas jauh dari pusat kota kerap menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi fasilitas, akomodasi, maupun akses transportasi. Meski demikian, mereka tetap menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi sebagai ujung tombak peningkatan kualitas SDM di wilayah pelosok.
“Para tenaga pendidik di pelosok ini memiliki peran sangat vital. Mereka menjalankan tugas yang berat dengan segala keterbatasan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya semangat mereka didukung secara maksimal, baik dari aspek kesejahteraan maupun pemenuhan kebutuhan dasar dalam pelaksanaan tugas,” ujar Silo.
Ia menambahkan bahwa pemerataan pendidikan tidak dapat dicapai tanpa memastikan kondisi tenaga pendidik di lapangan terpenuhi secara layak. Bagi Silo, pelayanan pendidikan yang berkualitas tidak hanya bertumpu pada kurikulum atau fasilitas sekolah, namun juga pada kesejahteraan, motivasi, dan penghargaan yang diterima para guru.
“Tenaga pendidik merupakan pilar utama pembangunan pendidikan. Menghargai perjuangan mereka berarti memperkuat fondasi SDM di daerah. Perhatian lebih dari pemerintah sangat dibutuhkan, terutama bagi mereka yang mengabdikan diri di kawasan dengan akses terbatas,” jelasnya.
Silo menilai bahwa pemerintah daerah melalui dinas terkait perlu menyusun kebijakan strategis yang diarahkan secara khusus untuk mendukung tenaga pendidik di pelosok. Bentuk dukungan tersebut, menurutnya, dapat berupa peningkatan insentif, pemberian tunjangan khusus, akses fasilitas penunjang pembelajaran, hingga penyediaan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan lapangan.
Ia juga menyoroti bahwa para pendidik di pelosok tidak hanya menjalankan peran sebagai pengajar, tetapi juga menjadi agen pembangunan sosial di lingkungan setempat. Mereka sering kali menjadi rujukan masyarakat dalam berbagai urusan, sehingga keberadaan mereka harus dipandang sebagai aset berharga bagi keberlanjutan pembangunan daerah.
“Peran mereka lebih dari sekadar tenaga pengajar. Mereka juga pembimbing, penggerak komunitas, bahkan pemimpin informal di tengah masyarakat. Dengan demikian, apresiasi terhadap mereka harus diwujudkan melalui kebijakan nyata, bukan sekadar wacana,” tegas Legislator dari Fraksi Demokrat tersebut.
Lebih lanjut, Silo menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan penghargaan yang selayaknya bagi tenaga pendidik, mulai dari peningkatan gaji, insentif khusus daerah terpencil, hingga tunjangan kesejahteraan yang lebih memadai. Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM di daerah terpencil tidak akan tercapai tanpa dukungan penuh terhadap para pendidik sebagai garda terdepan.
“Tanpa para pendidik di pelosok, upaya kita dalam membangun SDM yang unggul tidak akan berjalan efektif. Mereka adalah ujung tombak pendidikan. Kita meminta agar perhatian pemerintah semakin diperkuat, sehingga para pendidik dapat terus bersemangat dan fokus dalam mengabdi untuk masa depan anak-anak di pelosok,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan