PURUK CAHU – Seluruh anggota DPRD Kabupaten Murung Raya tengah melaksanakan kegiatan Reses pada Oktober 2025 untuk turun langsung ke daerah pemilihan, menyerap aspirasi, memperkuat pengawasan, serta menyampaikan laporan kerja kepada masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi masyarakat desa untuk terlibat dalam proses pembangunan daerah.
Salah satunya dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Mura, Bebie, yang baru saja menggelar Reses di Desa Kolam, Desa Saruhung, dan Desa Soloi, Kecamatan Tanah Siang. Dalam kegiatan tersebut, Bebie turut berfoto bersama warga sebagai bentuk kedekatan dan penghargaan atas partisipasi masyarakat yang antusias menyampaikan berbagai aspirasi.
Bebie menjelaskan bahwa Reses bukan sekadar agenda rutin, tetapi memiliki dasar hukum dan manfaat besar bagi masyarakat maupun DPRD. Hal ini diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, PP Nomor 12 Tahun 2018, serta tata tertib DPRD masing-masing daerah.
“Reses merupakan sarana komunikasi langsung dengan masyarakat. Kami bisa memahami kondisi nyata di lapangan dan memperkuat hubungan antara wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilinya,” ujar Bebie, Selasa (21/10).
Ia menegaskan bahwa Reses harus dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang keterlibatan dalam proses pengambilan kebijakan publik dan pembangunan daerah. Aspirasi yang dihimpun akan dijadikan bahan penting dalam penyusunan RKPD, APBD, hingga pembuatan Perda.
“Semua aspirasi masyarakat selama Reses akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan daerah. Ini penting agar pembangunan berjalan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga,” tambahnya.
Selain menyerap aspirasi, kegiatan Reses juga membuka peluang bagi anggota DPRD untuk memantau langsung pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan anggaran oleh pemerintah daerah di lapangan.
“Masyarakat dapat menyampaikan kebutuhan, permasalahan, dan usulan program pembangunan secara langsung. Aspirasi ini menjadi dasar pemerataan alokasi anggaran daerah,” jelasnya.
Dari rangkaian Reses di tiga desa tersebut, Bebie menyebut mayoritas aspirasi masyarakat berkaitan dengan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, perbaikan sarana pendidikan, termasuk gedung sekolah dan perumahan guru, serta pengadaan alat pertanian dan bibit.
Ia memastikan seluruh aspirasi yang diterima akan diperjuangkan agar dapat masuk dalam perencanaan pembangunan daerah dan menjadi prioritas sesuai kebutuhan mendesak masyarakat.

Tinggalkan Balasan