PURUK CAHU – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2025, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Murung Raya, Rejikinoor, melaksanakan kegiatan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hijrah yang berlokasi di Jalan Muara Untu, Kecamatan Murung, Kamis (16/10). Kegiatan yang diberi tajuk “Ngopi Bareng, Obrolan Santri: Menyiapkan Santri yang Kreatif, Indonesia Bangkit” ini dihadiri para pengasuh pesantren, ustaz, serta ratusan santri.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang membangun kedekatan antara pemerintah daerah dan lingkungan pesantren. Melalui suasana yang santai, Rejikinoor berharap komunikasi dua arah antara para santri dan pemerintah dapat terus terjalin sehingga melahirkan ide-ide baru yang dapat mendorong kemajuan daerah.

Dalam sambutannya, Rejikinoor menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ponpes Al Hijrah yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata dalam pembinaan karakter generasi muda Murung Raya.

“Pesantren memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang berakhlak, cerdas, dan mandiri. Para santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kepedulian sosial. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menjalin sinergi agar santri ke depan dapat berkontribusi lebih luas dalam pembangunan daerah,” ujar Rejikinoor.

Ia juga menekankan bahwa Komisi I DPRD Murung Raya berkomitmen untuk terus mengawal dan memberikan perhatian terhadap pengembangan pendidikan keagamaan. Menurutnya, pesantren tidak boleh dipandang hanya sebagai lembaga pendidikan tradisional, tetapi sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang memiliki potensi besar.

“Dukungan terhadap pesantren bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi seluruh komponen pemerintah dan masyarakat. Kita ingin melihat santri Murung Raya menjadi generasi yang kreatif, adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta siap menghadapi berbagai tantangan global,” tambahnya.

Selain berdialog dengan para pengasuh, Rejikinoor juga mengadakan sesi diskusi santai bersama para santri. Dalam sesi itu, berbagai pertanyaan diajukan para santri mulai dari isu pembangunan daerah, peluang pengembangan kompetensi santri, hingga peran DPRD dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Rejikinoor menjawab seluruh pertanyaan tersebut dengan penuh antusias, sehingga suasana diskusi berlangsung hidup dan interaktif.

Para santri tampak menikmati acara “Ngopi Bareng” tersebut. Banyak di antara mereka yang mengaku senang bisa berdiskusi langsung dengan wakil rakyat, serta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin agar aspirasi dan gagasan santri dapat tersampaikan.

Acara silaturahmi ini juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan emosional antara pemerintah daerah dan kalangan pesantren. Rejikinoor menilai bahwa santri adalah bagian penting dalam pembangunan bangsa, tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam bidang sosial, ekonomi, maupun kebudayaan.

“Santri masa kini harus siap menjadi agen perubahan. Mereka harus mampu menggabungkan nilai-nilai religius dengan pengetahuan modern untuk memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari tersebut ditutup dengan doa bersama dan foto bersama antara Rejikinoor, pengasuh pondok, serta seluruh santri. Melalui momentum Hari Santri Nasional 2025 ini, diharapkan lahir generasi santri Murung Raya yang semakin mandiri, kreatif, serta berkontribusi aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.