Puruk Cahu – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya, Bebie S. Sos, SH, MM, M.AP, meminta Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan terhadap kerusakan tembok penahan tebing (TPT) yang mengalami longsor di sejumlah titik di Kota Puruk Cahu. Kerusakan tersebut terjadi setelah wilayah Murung Raya diguyur hujan lebat selama lebih dari sepuluh jam pada Sabtu (4/10).

Menurut Bebie, kondisi TPT yang runtuh ini bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi terdampak. Ia menegaskan bahwa percepatan perbaikan sangat diperlukan untuk menghindari kemungkinan bencana susulan, mengingat curah hujan yang tinggi masih berpotensi melanda beberapa pekan ke depan.

“Perbaikan harus dilakukan segera karena terdapat beberapa titik yang terdampak, baik di kawasan dalam kota maupun di luar kota Puruk Cahu. Jika penanganannya terlambat, risiko terjadinya longsor susulan sangat besar dan dapat berdampak pada aktivitas masyarakat,” tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut pada Minggu (5/10).

Lebih lanjut, Bebie menilai bahwa kerjasama lintas pemerintahan perlu diperkuat. Ia mendorong agar Pemerintah Kabupaten Murung Raya bersama DPRD segera membangun komunikasi resmi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat guna mengupayakan dukungan revitalisasi infrastruktur publik yang rusak akibat banjir dan longsor.

“Kami mengapresiasi langkah tanggap yang dilakukan oleh Bapak Bupati Murung Raya dalam merespons bencana ini. DPRD berkomitmen untuk mendukung pemerintah daerah dalam proses pengusulan perbaikan sarana dan prasarana umum yang terdampak. Kita harus memastikan bahwa perbaikan infrastruktur dapat berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Di sisi lain, Bebie menekankan bahwa kesiapsiagaan merupakan faktor penting dalam menghadapi potensi bencana ke depan. Ia mengingatkan seluruh pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya, aparat pemerintah desa, serta masyarakat, untuk membangun pola komunikasi yang responsif dan efektif agar informasi terkait kondisi darurat dapat segera disampaikan.

“Yang terpenting dalam situasi bencana adalah adanya pelaporan cepat dan akurat dari masyarakat maupun perangkat wilayah. Dengan begitu, pemerintah dapat segera melakukan langkah penanganan, termasuk mengaktifkan skema Bantuan Tak Terduga (BTT) jika diperlukan,” imbuhnya.

Ia juga menilai bahwa pembenahan sistem drainase, penguatan struktur tebing, serta evaluasi rutin pada titik-titik rawan longsor perlu menjadi prioritas pembangunan. Hal ini tidak hanya untuk mencegah bencana serupa, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang kota yang aman dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Bebie mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya ketika intensitas hujan meningkat. Ia berharap seluruh instansi teknis dapat terus memantau kondisi lapangan serta melakukan langkah antisipatif sebelum kerusakan semakin melebar.

“Saya berharap kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar penanganan bencana di Murung Raya semakin cepat, terkoordinasi, dan berbasis kebutuhan masyarakat. Tujuan utama kita adalah memastikan keamanan dan kenyamanan warga tetap terjaga,” pungkasnya.