Murung Raya – Menjadi hari yang istimewa bagi masyarakat Murung Raya. Di Bandara Dirung Lingkin, sebuah pertemuan yang tidak direncanakan terjadi, namun meninggalkan kesan mendalam. Dua tokoh besar Murung Raya, Willy M. Yoseph dan H. Nuryakin, kembali bersua dalam suasana penuh kehangatan. Sabtu, (20/09/2025)

Bagi masyarakat Murung Raya, nama keduanya tentu tidak asing. Pada periode 2008–2013, Willy dan Nuryakin pernah memimpin kabupaten ini sebagai pasangan kepala daerah dengan jargon WIN (Willy dan Nuryakin). Kala itu, mereka mengusung visi besar “Murung Raya Merdeka” . Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, serta merdeka dari keterisolasian. Visi tersebut menjadi pijakan dalam membangun Murung Raya selama lima tahun kepemimpinan mereka.

Sekalipun dalam perjalanan politik pernah menempatkan keduanya pada jalur yang berbeda. Meski begitu, pertemuan di Bandara Dirung Lingkin hari ini seolah menegaskan kembali bahwa politik hanyalah jalan, sementara persahabatan adalah ikatan yang tak tergoyahkan.

Kehangatan terlihat jelas saat keduanya bersalaman, berbincang, dan mengenang masa-masa kebersamaan mereka. Pertemuan ini bukan sekadar reuni dua sahabat lama, melainkan juga sebuah simbol penting: bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi sekat dalam membangun daerah.

“Apapun perbedaan di masa lalu, yang utama adalah bagaimana kita bersama-sama membangun Murung Raya ke depan,” demikian pesan yang tersirat dari momen kebersamaan dua tokoh ini.

Pertemuan di bandara ini pun memberikan pesan moral yang kuat bagi masyarakat Murung Raya. Bahwa meninggalkan perbedaan, merawat persatuan, dan merajut kembali semangat kebersamaan adalah kunci untuk menyongsong masa depan daerah.

Kini, ketika Murung Raya tengah menatap cita-cita besar menuju Murung Raya Emas 2030, teladan persahabatan Willy M. Yoseph dan H. Nuryakin memberi inspirasi. Bahwa sejarah boleh mencatat perbedaan mereka, tetapi masa depan membutuhkan kolaborasi dan kebersamaan.

Momen sederhana di sebuah bandara kecil hari ini membuktikan, kekuatan sejati sebuah daerah tidak terletak pada perbedaan yang memisahkan, melainkan pada persatuan yang menyatukan. YDY-