Puruk Cahu – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Murung Raya, Dina Maulidah, kembali menegaskan bahwa isu kesetaraan gender merupakan bagian penting dari agenda pembangunan daerah dan sudah semestinya diperjuangkan secara serius. Menurutnya, pembahasan mengenai kesetaraan gender bukan lagi hal yang dianggap tabu, melainkan sebuah kebutuhan yang selaras dengan visi Pemkab Murung Raya untuk mewujudkan Mura Maju dan Sejahtera.

Dalam keterangannya pada Selasa (2/9), Dina menyampaikan bahwa perempuan memiliki posisi strategis dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan harmonis.

“Misi kami sebagai perempuan adalah menghadirkan ruang yang nyaman, aman, serta bebas diskriminasi bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang gender, usia, suku, maupun ras. Perempuan bukan hanya menjadi penata keindahan, tetapi juga pilar dalam membangun peradaban,” tegasnya.

Dina menilai, peran perempuan dalam membangun generasi yang berkualitas sangatlah fundamental. Kontribusi tersebut tidak terbatas pada satu tingkat wilayah saja, melainkan meliputi tingkat kabupaten, kecamatan, hingga pedesaan. Keterlibatan perempuan dinilai menjadi faktor pendukung utama dalam keberhasilan berbagai program pemerintah daerah, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Jika kita melihat di Puruk Cahu dan wilayah lain di Murung Raya, perempuan memiliki peran nyata dalam menyukseskan berbagai program pemerintah. Mulai dari kegiatan PKK, layanan kesehatan, pendidikan anak usia dini, hingga kegiatan ekonomi kreatif yang digerakkan oleh kelompok-kelompok perempuan,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberadaan perempuan juga menjadi bagian penting dalam menopang kinerja para pemimpin daerah. Tidak sedikit kebijakan strategis yang mendapat dukungan kuat dari kaum perempuan, terutama melalui peran istri sebagai pendamping sekaligus pemberi motivasi bagi suami yang memegang jabatan publik.

Lebih lanjut, Dina menegaskan bahwa peran perempuan kini semakin meluas dan tidak terbatas pada ranah domestik. Perempuan hadir di berbagai sektor kehidupan, mulai dari pemerintahan, dunia kerja, bidang usaha, hingga sektor pertanian dan peternakan. Menurutnya, kontribusi tersebut bukan hanya menjadi bukti kemampuan perempuan, melainkan juga memperlihatkan besarnya potensi ekonomi yang dapat dihasilkan.

“Hari ini kita melihat perempuan bekerja tidak hanya di rumah, tetapi juga di kantor pemerintahan, perusahaan swasta, hingga di lapangan. Di sektor pertanian dan peternakan, banyak perempuan yang aktif menggerakkan usaha keluarga dan meningkatkan perekonomian dari akar rumput,” tuturnya.

Dina berharap seluruh lapisan masyarakat dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Ia menilai, pemberdayaan perempuan merupakan investasi jangka panjang yang akan menghasilkan generasi masa depan yang unggul, berkarakter, dan siap bersaing dalam berbagai sektor.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan, untuk bersama-sama memperkuat komitmen dalam mendukung peran perempuan.

“Perempuan adalah aset bangsa. Ketika perempuan diberdayakan, maka keluarga akan kuat, masyarakat akan berkembang, dan daerah akan semakin maju,” pungkasnya.