PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten Murung Raya terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya daerah melalui penyelenggaraan Festival Tandak, yang digelar di Gedung Tira Tangka Balang, Senin (21/7).
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah ekspresi budaya, tetapi juga berfungsi sebagai sarana mempererat persaudaraan, memperkuat nilai-nilai kebersamaan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi leluhur.
Festival Tandak merupakan ajang pelestarian seni tradisi ngandan/tandak — sebuah bentuk lantunan mantra-mantra suci yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Melalui kegiatan ini, masyarakat diingatkan kembali akan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bagian dari identitas daerah dan jati diri bangsa.
Bupati Murung Raya, Heriyus, S.E., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai Festival Tandak bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga memiliki nilai sosial dan spiritual yang tinggi dalam membangun karakter masyarakat.
“Jadikan kegiatan ini sebagai sumber inspirasi, motivasi, inovasi, dan perekat sosial kultural yang menjadi kekuatan kita dalam keberagaman,” ujar Heriyus.
Bupati menegaskan, kebudayaan lokal seperti tradisi tandak harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni budaya tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang beradab, religius, dan harmonis.
“Melalui festival ini, saya mengajak seluruh masyarakat Murung Raya, khususnya umat Hindu Kaharingan, untuk mencintai dan meningkatkan kecintaan terhadap Tandak Intan Kaharingan sebagai salah satu warisan budaya daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Heriyus menekankan bahwa keberagaman budaya di Murung Raya merupakan kekayaan yang harus dijaga dengan semangat kebersamaan. Pemerintah daerah, kata dia, siap mendukung setiap kegiatan positif yang berorientasi pada pelestarian budaya dan penguatan karakter masyarakat.
“Pemerintah akan terus mendukung setiap upaya pelestarian seni dan budaya lokal, karena kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat identitas daerah tetapi juga mempererat ikatan sosial antarwarga,” jelasnya.
Heriyus juga mengimbau agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin di masa mendatang dengan melibatkan partisipasi seluruh kecamatan di Kabupaten Murung Raya. Ia berharap, ke depan Festival Tandak dapat berkembang menjadi agenda budaya tahunan yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak komunitas budaya serta generasi muda.
“Kami mendorong agar setiap kecamatan turut berpartisipasi dan mengirimkan perwakilannya. Dengan demikian, nilai-nilai luhur budaya daerah dapat terus hidup dan menjadi kebanggaan bersama,” tegas Bupati.
Selain menjadi ajang pelestarian budaya, Festival Tandak juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya di Murung Raya. Kegiatan ini menunjukkan betapa kayanya seni dan tradisi lokal yang dapat dikembangkan sebagai aset pariwisata berbasis kearifan lokal.
Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh adat, dan masyarakat, Heriyus optimistis bahwa Murung Raya mampu menjadi salah satu daerah di Kalimantan Tengah yang berhasil menjaga keseimbangan antara kemajuan pembangunan dan pelestarian budaya.
“Budaya adalah roh dari peradaban kita. Jika budaya kuat, maka jati diri masyarakat juga akan kuat. Mari kita jaga dan wariskan nilai-nilai luhur ini kepada generasi penerus,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan