Puruk Cahu – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Murung Raya, Dina Maulidah, menegaskan pentingnya upaya kolektif antara pihak sekolah, tenaga pendidik, dan para siswa dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, serta bebas dari segala bentuk kekerasan dan perundungan (bullying).
Penegasan tersebut disampaikan Dina saat menghadiri kegiatan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Murung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, pada Sabtu (19/7).
Menurutnya, isu bullying merupakan persoalan serius yang tidak boleh dianggap sepele. Dampaknya tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga dapat memengaruhi prestasi, semangat belajar, dan perkembangan karakter peserta didik di masa depan.
“Bullying bukan sekadar masalah antar siswa, tetapi persoalan kemanusiaan yang bisa menghancurkan masa depan anak-anak kita. Karena itu, sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi tumbuh kembang mereka,” ujar Dina.
Lebih lanjut, Ketua Forum Puspa Murung Raya tersebut menjelaskan bahwa diperlukan kesadaran dan kepedulian bersama untuk mencegah tindakan perundungan di lingkungan pendidikan. Setiap siswa, guru, dan orang tua diharapkan memiliki keberanian untuk melapor atau menegur apabila mengetahui adanya praktik bullying di sekolah.
“Kita ingin menumbuhkan budaya saling menghargai dan melindungi. Siswa harus berani bersuara, dan guru wajib tanggap ketika melihat indikasi perundungan. Jangan sampai ada korban yang diam karena takut atau merasa tidak didukung,” tegasnya.
Selain itu, Dina juga mendorong agar pihak sekolah secara aktif melakukan sosialisasi, pembinaan karakter, serta kegiatan positif yang menumbuhkan empati dan solidaritas di kalangan siswa. Ia menilai, pendidikan karakter menjadi benteng utama dalam mencegah perilaku kekerasan sejak dini.
Dirinya juga mengingatkan bahwa upaya pencegahan tidak bisa hanya bergantung pada sekolah, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari keluarga dan masyarakat. Peran orang tua dalam memberikan contoh dan komunikasi yang terbuka sangat menentukan terbentuknya kepribadian anak yang sehat secara emosional.
“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang. Mari jadikan sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu, tetapi juga tempat menumbuhkan karakter yang kuat dan berakhlak,” tutup Dina.
Dengan adanya perhatian serius dari berbagai pihak, diharapkan kasus perundungan di lingkungan pendidikan, khususnya di Kabupaten Murung Raya, dapat dicegah sedini mungkin. Pemerintah daerah, melalui DPRD dan forum-forum masyarakat, berkomitmen untuk terus mengawal terciptanya ekosistem pendidikan yang mendukung kesejahteraan perempuan dan anak di Bumi Tira Tangka Balang.

Tinggalkan Balasan