PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten Murung Raya terus berupaya memperkuat sektor pertanian sebagai salah satu pilar ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis yang sedang dilaksanakan adalah program cetak sawah seluas 1.400 hektare yang akan digarap di Kecamatan Sungai Babuat, tepatnya di Desa Tumbang Apat.
Bupati Murung Raya, Heriyus, S.E., menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Murung Raya dengan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut telah dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama dalam pengembangan pertanian berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Menurut Heriyus, program cetak sawah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian lokal, khususnya tanaman padi, sehingga dalam jangka panjang mampu memenuhi kebutuhan beras di Murung Raya secara mandiri.
“Kebijakan pengembangan pertanian yang diarahkan pada peningkatan ketersediaan stok pangan adalah bagian dari strategi mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan daerah. Kita ingin Murung Raya tidak hanya menjadi konsumen, tetapi mampu memproduksi kebutuhan pangan secara mandiri,” ujar Heriyus di Puruk Cahu, Senin (14/7).
Lebih jauh, Bupati menyampaikan bahwa program cetak sawah ini juga sejalan dengan agenda nasional untuk mendukung swasembada pangan Indonesia. Menurutnya, pembangunan sawah baru dapat memberikan dampak positif terhadap sistem pertanian di daerah, baik dari segi pola tanam, pola hidup petani, maupun alih teknologi budidaya.
Selain memperluas lahan pertanian, program ini juga akan mendorong upaya pelestarian kearifan lokal masyarakat di pedalaman yang selama ini sudah memiliki tradisi pengelolaan lahan secara turun-temurun. Dengan dukungan akademisi, pemerintah berharap pengembangan lahan sawah ini dapat dilakukan secara tepat guna dan terkelola dengan baik.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Universitas Palangka Raya sebagai mitra pemerintah daerah. Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam pengembangan sektor pertanian yang terukur dan terarah,” jelas Heriyus.
Bupati juga menegaskan bahwa keberhasilan program cetak sawah nantinya tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi beras, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah. Apabila produksi meningkat dan suplai stabil, harga pangan dapat menjadi lebih terkendali.
“Jika program ini berjalan sesuai rencana, maka kecamatan lain di Murung Raya dapat menjadikannya contoh pengembangan lahan pangan terpadu. Hal ini tentu akan memperkuat struktur ekonomi daerah secara keseluruhan,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Heriyus juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan melakukan survey teknis dan analisis kesiapan lahan untuk memastikan cetak sawah dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan. Pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan dari sisi infrastruktur pertanian, sarana produksi, hingga pendampingan kepada para petani.
“Harapannya, program ini mampu memberikan hasil nyata dalam bentuk kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani,” tutup Heriyus.

Tinggalkan Balasan