Palangka Raya – David Benedictus Situmorang resmi didemisionerkan dari jabatannya sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Sidang Raya Mahasiswa UPR yang berlangsung pada 23–25 Juni 2025. Sidang ini sekaligus menandai berakhirnya masa kepemimpinan Kabinet Abiganta untuk periode 2024–2025.
Dalam pernyataannya kepada BingkaiNusantara.com pada Kamis, 26 Juni 2025, David menyampaikan harapannya agar estafet kepemimpinan mahasiswa UPR dapat diteruskan dengan integritas dan semangat kritis.
“Semoga presma dan wapresma yang nantinya terpilih mampu mengemban amanah dengan baik dan bertanggung jawab kepada konstituennya yaitu mahasiswa UPR. Dan jangan berhenti untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat,” ujarnya.
David juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh jajaran kabinetnya yang telah bekerja bersama dalam satu tahun terakhir. Menurutnya, keberhasilan dan capaian organisasi tidak akan mungkin terwujud tanpa komitmen bersama.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran menteri di kabinet atas kerja sama, loyalitas, dan dedikasi selama satu tahun terakhir. Tanpa dukungan dan semangat kolektif, pencapaian organisasi ini tidak akan mungkin terwujud,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap semangat kolaborasi dan perjuangan yang telah terbangun selama masa jabatannya dapat diwarisi oleh pemimpin mahasiswa UPR selanjutnya. Sidang Raya Mahasiswa ini juga menjadi tonggak awal dimulainya proses Pemilihan Raya (Pemira) Presiden Mahasiswa UPR untuk periode 2025–2026.
Dengan berakhirnya Kabinet Abiganta, dinamika organisasi kemahasiswaan UPR pun memasuki babak baru. Harapan akan regenerasi kepemimpinan yang lebih progresif dan visioner kini menjadi sorotan utama dalam perjalanan gerakan mahasiswa di kampus hijau tersebut.
Tinggalkan Balasan